JEMBER, ZONAINDONESIA.CO.ID – Upaya membangun generasi sehat terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember.
Kali ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember menyiapkan program skrining kesehatan gratis yang ditujukan bagi seluruh siswa sekolah, sebagai langkah nyata pencegahan penyakit sejak dini.
Program ini merupakan arahan langsung dari Bupati Jember Muhammad Fawait dan kini mulai digerakkan dengan mengumpulkan seluruh kepala puskesmas dan ketua program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam rapat koordinasi di Aston Hotel, Rabu (16/7/2025).
“Jadi kita mengundang semua puskesmas, semua kepala puskesmas, semua ketua program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jember, Akhmad Helmi Luqman.
Dalam pelaksanaannya, program ini akan menyasar siswa dari jenjang sekolah dasar hingga menengah pertama yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Helmi menyebut, Dinkes telah mempersiapkan segala aspek pendukung pelaksanaan, mulai dari tenaga kesehatan, alat pemeriksaan, hingga stok obat-obatan.
“Kerjasama dilakukan dengan sekolah-sekolah terkait, Dinas Pendidikan, serta melibatkan lintas OPD,” jelasnya.
Helmi menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi penyakit, tetapi juga menjaga agar para siswa tetap dalam kondisi sehat.
“Harapannya ke depan, kita tidak hanya mengobati orang sakit, tapi memelihara agar tetap sehat,” tegasnya.
Selain sekolah formal, skrining kesehatan juga akan menyasar pondok pesantren, madrasah, dan sekolah non-formal secara bertahap.
Namun untuk tahap awal, fokus diarahkan ke lembaga-lembaga pendidikan formal karena cakupannya yang sangat luas.
“Sementara ini kita fokus ke Dinas Pendidikan dulu karena cakupannya sangat luas,” tambah Helmi.
Dinkes juga menyiapkan tahapan lanjutan untuk menyasar kelompok usia produktif dan lansia, sesuai kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
Peran kader desa pun akan dioptimalkan untuk menjangkau anak-anak yang tidak bisa sekolah karena masalah kesehatan.
“Kader adalah agen kami di lapangan, mereka yang bisa menginformasikan kondisi anak-anak di desa,” pungkas Helmi.












