Inflasi di Kabupaten Jember Terendah ke-7 secara Nasional

Rapat koordinasi nasional bersama Mendagri. (Foto: Diskominfo Jember)
Rapat koordinasi nasional bersama Mendagri. (Foto: Diskominfo Jember)

Brichio.com, JEMBER – Berdasarkan hasil rapat koordinasi nasional pada Senin, 4 Desember 2023, melalui zoom meeting yang dipimpin oleh Mendagri, disebutkan bahwa inflasi di Kabupaten Jember terendah ke-7 secara nasional.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Diana Manfaati, mengatakan capaian tersebut merupakan hasil kerja keras pemerintah dan stakeholder terkait.

“Meski demikian, Pada Desember ini, ada Nataru yang harus diantisipasi bersama. Jangan sampai ada kenaikan harga yang signifikan agar target inflasi Kabupaten Jember di bawah 2,5 persen dapat tercapai pada tahun ini,” ucapnya.

Diana menegaskan, ada satu hal lagi yang juga penting diketahui, bahwa pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Jember terus didorong untuk semakin berkembang.

“Salah satunya, dengan menggelar berbagai event yang selama ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Jember,” ujarnya.

Diana optimis, dengan angka inflasi yang rendah ini akan memberikan multiplier effect yang luar biasa untuk seluruh sektor pembangunan, baik fisik maupun nonfisik. 

“Kondisi ini akan kami  pertahankan dan berupaya untuk menjadi lebih baik lagi. Inflasi terkendali, harga dan ketersedian barang terkendali, daya beli masyarakat meningkat, dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Inflasi terkendali wis wayahe perekonomian Jember tumbuh meninggi,” tandasnya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jember secara rutin terus berkomunikasi dan berintegrasi dalam mengadakan sinergi dan kolaborasi mingguan setiap Rabo (SI RAMBO) yang dipimpin secara langsung oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto.

Tujuannya, untuk mendiskusikan seluruh kebijakan pemerintah guna menanggulangi Inflasi dan hal-hal lain, terutama terkait kesejahteraan masyarakat Jember.

“Sesuai hasil press release BPS pada 1 Desember 2023, Jumat lalu, Inflasi di Kabupaten Jember untuk MtM sebesar 0,28 persen menjadi yang terendah kedua di Jatim setelah surabaya. Sementara itu, Ytd sebesar 2,07 persen dan YoY sebesar 2,64 persen,” pungkasnya.

Penulis: Zainul Hasan | Editor: Hermanto