Gus Fawait Undang Pertamina Bahas Kelangkaan BBM di Jember: Tenang Saja, Insyaallah Bisa Kita Atasi

Bupati Jember diwawancarai media dalam program Bunga Desaku, Minggu malam (27/7/2025). (Foto: Dok/Diskominfo Jember)
Bupati Jember diwawancarai media dalam program Bunga Desaku, Minggu malam (27/7/2025). (Foto: Dok/Diskominfo Jember)

JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember tidak tinggal diam menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi sejak Sabtu hingga Minggu (26–27/7/2025).

Bupati Jember, Muhammad Fawait, langsung mengambil langkah cepat dengan menggelar rapat bersama Pertamina di Kecamatan Ambulu pada Minggu malam (27/7/2025).

Pertemuan itu berlangsung di sela-sela program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan) yang sedang berlangsung.

Dalam rapat tersebut, Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember, menegaskan bahwa persoalan utama bukan pada ketersediaan stok, melainkan terganggunya jalur distribusi.

“BBM itu stoknya tidak kurang. Hanya distribusinya (yang terkendala), karena ada penutupan jalan dari Jember ke Banyuwangi,” ujarnya.

Menurutnya, jalur nasional yang ditutup itu bukan berada dalam kewenangan pemerintah kabupaten, melainkan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat.

Akibatnya, pengiriman BBM dari depo Pertamina di Banyuwangi ke wilayah Jember terhambat.

“Maka tentu ini tidak bisa kita biarkan. Malam ini kami mengundang Pertamina untuk rapat bersama kami di tenda ini,” kata Gus Fawait, menunjukkan keseriusannya menangani persoalan tersebut.

Dalam rapat itu, pemerintah daerah juga telah mengajukan permintaan penambahan pasokan BBM dan Gas LPG, tak hanya dari arah timur (Banyuwangi), tapi juga dari arah lain.

“Kalau kemarin dari Banyuwangi, nanti kita juga minta tambahan dari Surabaya dan Malang atau dari tempat lain yang tidak dari arah timur, yang tidak terpengaruh penutupan,” imbuhnya.

Gus Fawait pun mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi situasi ini.

Dia memastikan bahwa pemerintah akan berupaya maksimal untuk mempercepat normalisasi distribusi BBM di Jember.

“Mohon masyarakat bersabar, karena ini di luar prediksi. Dengan adanya penutupan, bukan hanya mobilitas warga yang terganggu, tetapi juga mobilisasi dan distribusi dari BBM dan LPG juga terganggu. Tapi tenang saja, Insyaallah kita bisa atasi secepat mungkin,” tuturnya.

Diketahui, kelangkaan BBM mulai dirasakan masyarakat Jember sejak jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi ditutup sementara, ditambah kemacetan di kawasan Ketapang.

Kondisi ini membuat sebagian besar SPBU kehabisan stok, memicu antrean panjang, dan keresahan masyarakat.

Kemarin, Pertamina telah mengirimkan bantuan stok BBM dari Depo Pertamina Surabaya dan Malang,namun masih belum mencukupi kebutuhan normal yang mencapai sekitar 700 ribu liter hari.

“Proses ini masih memerpukan waktu agar stok BBM bisa kembali normal,” kata Pengurus Hiswana Migas DPC Besuki, Wahyu Prayudi Nugroho.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *