SITUBONDO – Pengajian dan Tasyakuran Pembangunan Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin (KASA) digelar di kawasan Banongan, Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, Selasa (16/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan dua pengasuh pondok pesantren besar, KHR. Moh. Kholil As’ad Syamsul Arifin dari Pondok Pesantren Walisongo Situbondo dan KHR. Ach. Azaim Ibrahimy dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, untuk memanjatkan doa bersama mengiringi pembangunan bandara.
Acara tersebut dihadiri Brigjen TNI Zainul Bahar yang mewakili Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, tokoh masyarakat, serta sekitar 20.000 jemaah dari berbagai wilayah di Situbondo.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan bahwa pembangunan Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin (KASA) dirancang multifungsi.
“Bandara ini kami dorong agar ke depan tidak hanya digunakan untuk kepentingan militer, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk penerbangan kemanusiaan, kebencanaan, hingga penerbangan sipil. Dengan runway sepanjang 2.500 meter, pesawat berbadan besar seperti Airbus dan Boeing berpotensi dapat mendarat di Situbondo,” ujar Bupati Rio.
Bandara KASA ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan anggaran Pemerintah Pusat sekitar Rp1,7 triliun.
Pembangunan ini diarahkan untuk mendukung pertahanan sekaligus mendorong pergerakan ekonomi daerah, lapangan kerja, dan konektivitas wilayah timur Pulau Jawa.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah juga memaparkan skema kompensasi bagi petani dan buruh tani terdampak pengosongan lahan.
Petani melon dan semangka menerima Rp100 juta per hektare, petani tebu Rp25 juta per hektare, serta petani padi dan jagung Rp10 juta per hektare.
Sebanyak 1.004 buruh tani memperoleh kompensasi kerohiman berupa 1 ekor sapi dan sepasang domba yang diserahkan secara simbolis dalam rangkaian tasyakuran.
Terkait status lahan, Pemkab Situbondo dan Kementerian Pertahanan RI menyepakati hibah lahan seluas 306 hektare di kawasan Banongan.
Sambil menunggu proses penggantian lahan seluas 350 hektare di kawasan Pasir Putih dari Perhutani kepada Kementerian Pertahanan yang selanjutnya dihibahkan kepada Pemkab Situbondo, status lahan saat ini masih pinjam-pakai.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ach. Azaim Ibrahimy, mengenang dawuh almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin terkait rencana bandara di Situbondo.
“Kami yang mendengar cerita itu dulu setengah percaya dan setengah tidak percaya, karena sulit membayangkan pada masa itu,” ujar Kiai Azaim.
Beliau menyebut rencana tersebut kini mulai terwujud.
“Tidak terbayang akhirnya bandara ini disepakati, tidak hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga untuk pemerintah daerah dan masyarakat sebagai sarana transportasi umum,” imbuhnya.
Kiai Azaim mengajak seluruh hadirin bermunajat bersama.
“Mari kita membaca wirid dan berdzikir, memohon kemudahan serta kelancaran pembangunan Bandara KASA,” katanya. Dengan doa bersama ulama dan masyarakat, pembangunan Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin diharapkan berjalan hingga tuntas dan memberi manfaat bagi Situbondo.
(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)












