JEMBER – Suasana religius menyelimuti Lapangan Candijati, Kecamatan Arjasa, Sabtu (30/8/2025) sore.
Ratusan masyarakat berkumpul mengikuti Apel Shalawat Kebangsaan yang menjadi penutup rangkaian kegiatan Bunga Desaku.
Bupati Jember Muhammad Fawait hadir bersama warga, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya doa dan bimbingan ulama dalam kehidupan.
Dia menegaskan bahwa setiap orang membutuhkan apa yang disebutnya sebagai “jimat hidup”.
“Jimat itu bukan benda, melainkan doa orang tua, doa mertua, dan bimbingan guru serta guru ngaji,” ucapnya.
Dalam momen tersebut, Bupati juga menegaskan perhatian pemerintah daerah terhadap para pendidik agama.
Tahun 2025, Pemkab Jember memberikan insentif bagi guru ngaji dengan jumlah penerima terbanyak sepanjang sejarah.
“Ini wujud komitmen kami bahwa peran guru ngaji sangat besar dalam membentuk karakter generasi bangsa,” katanya.
Tak hanya itu, beberapa program unggulan lain juga diperkenalkan, mulai dari layanan home care kesehatan hingga dukungan program nasional makan siang gratis.
Semua diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata.
Apel Shalawat Kebangsaan menjadi ajang doa bersama agar Indonesia senantiasa aman, utuh, dan diberkahi.
Bupati mengajak seluruh masyarakat Jember menjaga persatuan serta meneladani perjuangan ulama sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)












