JEMBER – Memasuki musim panen gadu September–Desember 2025, Perum Bulog Cabang Jember memastikan kesiapan menyerap gabah petani dengan harga pembelian Rp6.500 per kilogram sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional.
Pemimpin Cabang Bulog Jember, Ade Saputra, menyampaikan pihaknya sudah menurunkan tim untuk memantau harga di lapangan agar petani memperoleh kepastian pasar.
“Tim Bulog terjun langsung memonitor harga gabah di tingkat petani. Ini bentuk komitmen kami untuk melindungi sekaligus menyejahterakan petani,” ujarnya.
Ade menegaskan, Bulog akan melakukan pembelian apabila harga gabah berada sama atau di bawah ketetapan pemerintah.
Sementara jika harga lebih tinggi, skema komersial bisa menjadi opsi dengan tetap memperhatikan kualitas.
“Kalau harga di atas pembelian pemerintah, kami bisa membuka peluang lewat skema komersial, tentu dengan standar kualitas yang sesuai pasar,” jelasnya.
Ia juga mengimbau agar petani menjual gabah saat sudah benar-benar memasuki usia panen.
Langkah ini penting untuk menjaga mutu hasil panen dan memberikan jaminan harga yang stabil.
Hingga September 2025, Bulog Jember mencatat serapan gabah mencapai 117.858 ton Gabah Kering Panen (GKP), setara 26.100 ton beras, dengan total cadangan beras pemerintah sebesar 89.000 ton.
Kesuksesan penyerapan ini disebut Ade tak lepas dari kerja sama berbagai pihak.
“Kolaborasi antara pemerintah, Bulog, TNI, dan petani menjadi kunci dalam menjaga kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.