Bulog Jember Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Daerah: Serapan Gabah Tertinggi se-Jatim

Kabulog Jember menjadi pembicara dalam dialog interaktif di studio RRI Jember, Kamis (22/5/2025). (Foto: YouTube RRI Jember)
Kabulog Jember menjadi pembicara dalam dialog interaktif di studio RRI Jember, Kamis (22/5/2025). (Foto: YouTube RRI Jember)

JEMBER – Kepala Bulog Cabang Jember, Ade Saputra, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Kabupaten Jember.

Komitmen itu ditegaskan saat dialog interaktif bertajuk “Mewujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Kebijakan Efisiensi Anggaran” yang digelar di studio RRI Jember pada Kamis (22/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Ade mengatakan bahwa Bulog Jember memiliki tekad kuat untuk terus mengoptimalkan serapan gabah dari petani lokal sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan.

Bulog juga akan menjadi garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan dan berperan aktif mengawal kesejahteraan petani.

“Bulog akan selalu mengantarkan kebaikan,” tegas Ade.

Bulog Jember sendiri saat ini mencatatkan prestasi sebagai lembaga dengan serapan gabah tertinggi di Jawa Timur.

Capaian tersebut mendapat apresiasi langsung dari Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno.

Sugeng menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintah.

Untuk itu, pers dan Bulog Jember serta stakeholder terkait harus terus bersinergi untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut.

“Pers bisa mengangkat isu-isu produksi, distribusi, dan konsumsi pangan, serta mengajak masyarakat lebih peduli terhadap pertanian,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait, turut menyampaikan dukungannya terhadap upaya Bulog dan berkomitmen memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Serapan gabah kita luar biasa,” ujar Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember.

Gus Fawait menyebut keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi apik antara Bulog, TNI, dan Polri.

Namun demikian, Gus Fawait juga mengakui masih ada kekurangan dalam proses serapan dan distribusi gabah.

Untuk mengatasi itu, Pemerintah Kabupaten Jember sedang mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) sebagai mitra strategis Bulog di tingkat desa.

“Kita support pembentukannya supaya segera terbentuk,” katanya.

Koperasi ini diharapkan dapat memperkuat fungsi Bulog dalam menyerap hasil panen dengan harga yang sesuai kebijakan pemerintah, termasuk menjaga Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah.

“Bulog punya komitmen jelas soal HET, yaitu Rp6.500,” tegasnya.

Dalam dialog tersebut, turut hadir Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jember, Soetriono, serta jajaran PWI Jember dan tamu undangan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *