JEMBER – Kehadiran petugas BPJS SATU di rumah sakit menjadi angin segar bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terutama dalam kondisi darurat.
Seperti yang dialami Hartatik (40), warga Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, yang merasakan langsung kemudahan layanan BPJS Kesehatan saat dirinya harus menjalani rawat inap secara mendadak.
Hartatik merupakan peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
Dia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi lemah tanpa membawa persiapan, termasuk kartu JKN.
Namun, hanya dengan menunjukkan KTP, ia tetap mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan.
“Waktu saya harus dilarikan ke rumah sakit, tidak ada satu pun keluarga saya yang membawa kartu JKN. Tapi ternyata, cukup menunjukkan KTP saja, saya tetap bisa dilayani. Prosedurnya mudah dan tidak berbelit-belit,” ujar Hartatik, Selasa (8/7/2025).
Selama enam hari menjalani perawatan, Hartatik mengaku seluruh biaya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Dia juga memuji pelayanan dari rumah sakit maupun petugas BPJS SATU yang datang langsung menemuinya.
“Banyak orang bilang kalau pasien JKN sering dibeda-bedakan saat dirawat, tapi saya justru merasakan sendiri bahwa pelayanannya sangat baik. Bukan hanya dari pihak rumah sakit, tapi petugas BPJS SATU juga datang langsung dengan ramah dan menanyakan kondisi saya,” ungkapnya.
Tak hanya memberikan informasi layanan, petugas BPJS SATU juga memberikan dukungan moril agar peserta dan keluarga tetap tenang dalam menghadapi situasi darurat.
Kehadiran mereka di rumah sakit sangat membantu, terutama dalam menjelaskan prosedur administrasi layanan JKN yang terkadang membingungkan.
“Kadang kami panik saat berada di rumah sakit, apalagi kalau kondisinya darurat. Untungnya ada petugas berompi hijau yang menjelaskan prosedur dengan sabar dan pelan-pelan, jadi mudah dipahami,” tambah Hartatik.
Dia juga menyampaikan rasa puas terhadap kemudahan akses layanan melalui Aplikasi Mobile JKN, yang membantu mengatur antrean secara daring dan mempercepat proses administrasi.
“Kebahagiaan, kenyamanan, dukungan keluarga, dan keramahan petugas membuat saya semangat untuk cepat sembuh. Kalau pelayanannya sebaik ini, saya yakin semua pasien juga akan merasakan hal yang sama,” tutup Hartatik.












