Berkah MTQ XXXI Jawa Timur: Okupansi Hotel di Jember Meroket, Ekonomi Bergeliat

General Manager Java Lotus, Jeffrey Wibisono, diwawancarai media. (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)
General Manager Java Lotus, Jeffrey Wibisono, diwawancarai media. (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)

JEMBER – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXI Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Jember membawa dampak nyata bagi sektor perhotelan.

Kehadiran ribuan peserta dan pendamping dari 38 kabupaten/kota membuat kebutuhan akomodasi meningkat pesat, sehingga tingkat hunian hotel melonjak tajam dibandingkan hari-hari biasa.

Salah satu hotel yang ikut merasakan lonjakan tersebut adalah Java Lotus Hotel Jember di Jalan Gatot Subroto, Kepatihan Kaliwates.

General Manager Java Lotus, Jeffrey Wibisono, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama MTQ, jumlah tamu mengalami peningkatan signifikan.

“Event ini memberi dorongan besar bagi okupansi kami, khususnya pembisnis hotel yang ada di Kabupaten Jember,” ujarnya saat ditemui, Jumat (12/9/2025).

Java Lotus memiliki 130 kamar, dan mayoritas saat ini ditempati oleh kafilah, tim pendamping, serta panitia MTQ.

Jeffrey menyebutkan, selama periode 11 hingga 20 September, rata-rata okupansi hotelnya berada di atas 60 persen.

“Setelah tanggal itu, biasanya langsung menurun kembali,” jelasnya.

Kendati sebagian besar kamar dipenuhi rombongan peserta, Java Lotus masih membuka ruang bagi masyarakat umum.

Sekitar 40 persen kamar tetap tersedia meski permintaan semakin tinggi dan beberapa hari terakhir tingkat hunian mendekati penuh.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, pihak manajemen sudah melakukan persiapan sejak enam bulan sebelumnya, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah agar pelayanan maksimal bisa diberikan selama perhelatan berlangsung.

Jeffrey menuturkan bahwa strategi harga juga menjadi bagian dari langkah manajemen.

Pihak hotel menerapkan sistem harga dinamis yang disesuaikan dengan tingkat hunian.

Namun, pihaknya tetap menjaga agar tarif tidak melonjak terlalu tinggi.

“Strategi harga juga berpengaruh. Kami menerapkan sistem dinamis menyesuaikan tingkat hunian. Namun tetap dijaga agar tidak terlalu tinggi supaya tamu tidak keberatan,” katanya.

Selain menambah kesiapan layanan kamar, Java Lotus juga menyiapkan fasilitas tambahan.

Area musala diperluas agar tamu dari berbagai daerah dapat beribadah dengan lebih nyaman.

Meski tidak ada layanan khusus, perhatian pada detail fasilitas tersebut menjadi bentuk dukungan terhadap kebutuhan tamu MTQ yang datang dari luar daerah.

Tidak hanya soal hunian, pihak hotel juga berupaya menghadirkan pengalaman berbeda bagi para tamu dengan mengangkat kuliner khas lokal.

Jeffrey menyebut, menu seperti nasi repah, nasi guduk Arjasa, ayam kampung Pandan Lungan, hingga sop buntut menjadi sajian favorit yang dinikmati para peserta maupun tamu lainnya.

“Ciri khas makanan Jember kami sajikan agar tamu luar daerah merasakan keunikan lokal. Ini membuat pengalaman menginap semakin berkesan,” tutur Jeffrey.

Berkat adanya MTQ Jawa Timur 2025, geliat ekonomi perhotelan di Jember kembali terasa.

Lonjakan kunjungan ini tidak hanya memberi keuntungan bagi pihak hotel, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi sektor pendukung lain seperti kuliner, transportasi, dan jasa pelayanan.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *