JEMBER — Karnaval SCTV 2025 di Alun-Alun Jember Nusantara tidak sekadar menghadirkan hiburan nasional, tetapi juga menjadi ruang bagi ratusan pelajar untuk menyuarakan komitmen bersama melalui Deklarasi Anti-Bullying.
Kegiatan ini menghadirkan siswa dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA yang secara serempak mengucapkan ikrar menolak segala bentuk perundungan.
Deklarasi diawali dengan senam massal yang diikuti Ketua TP-PKK Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita atau Ning Ghyta, sebelum para pelajar memenuhi area panggung utama.
Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Korwil Jawa Timur, Heru Satriyo, mengarahkan para peserta agar menjadikan momentum ini sebagai gerakan bersama untuk menolak praktik perundungan.
Ia menyampaikan ajakan agar pelajar mengangkat slogan “say no to bullying” sebagai bagian dari komitmen mereka.
“Hari ini kita wujudkan Kabupaten Jember Zero Bullying,” kata Heru.
Suasana berubah khidmat ketika ratusan siswa mengucapkan ikrar serempak, menolak kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan tindakan perundungan di dunia digital.
Para pelajar juga menyatakan kesiapan menjadi pelapor dan pelopor dalam upaya pencegahan perundungan.
Seruan “Merdeka!” yang menggema menjadi penutup ikrar tersebut.
Setelah ikrar, Heru Satriyo bersama Ning Ghyta melakukan prosesi penandatanganan Deklarasi Anti-Bullying bersama ratusan pelajar.
Tindakan simbolis ini menggambarkan dukungan antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan peserta didik untuk memperkuat gerakan Jember Zero Bullying.
Melalui deklarasi yang digaungkan di acara nasional ini, Jember meneguhkan langkah dalam membentuk lingkungan pendidikan yang aman dan saling menghargai, sekaligus memperkuat karakter generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
Penulis: Zainul Hasan – ZONA INDONESIA












