JEMBER – Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Jember, Abdus Salam, menilai bahwa persoalan alih fungsi lahan pertanian di Jember perlu disikapi secara adil dengan mempertimbangkan dua kebutuhan mendasar masyarakat, yakni pangan dan papan.
Politisi yang akrab disapa Cak Salam ini menjelaskan bahwa Jember selama ini dikenal sebagai lumbung pangan, namun kebutuhan akan hunian juga semakin mendesak seiring pertumbuhan penduduk.
Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah perlu memastikan keseimbangan antara kedua sektor tersebut.
“Jember ini memang lumbung padi, tapi kita juga harus adil melihat kebutuhan masyarakat. Ketahanan pangan penting, tapi kebutuhan papan juga bagian dari program nasional dalam asta cita presiden,” ujar Cak Salam.
Dia menilai, pembangunan perumahan dan penyediaan lahan pertanian sama-sama memiliki dampak positif bagi masyarakat dan pemerintah daerah, salah satunya melalui peningkatan nilai ekonomi lahan serta kontribusi pajak.
“Kalau lahan yang sudah semestinya berkembang tetap dipaksakan jadi lahan pertanian, dampaknya besar. Backlog perumahan masih jutaan, dan potensi pajak daerah juga tidak optimal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cak Salam menyebut masih banyak wilayah di Jember yang berpotensi untuk pertanian, namun justru disalahgunakan menjadi kawasan bangunan liar yang tidak berizin.
“Yang disayangkan, justru lahan-lahan subur di pinggir malah dijadikan bangunan liar yang tidak melalui proses tata ruang dan regulasi,” katanya.
Terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember yang hingga kini belum disahkan, PAN berkomitmen mendorong percepatan pembahasannya bersama pemerintah daerah dan DPRD.
“Kami dari PAN akan mendorong agar Perda RTRW segera terealisasi. Jangan lagi diganggu dengan kepentingan yang tidak bertanggung jawab. Kepastian hukum itu penting agar investasi bisa masuk,” tegas Cak Salam.
Dia memaparkan, kepastian hukum melalui pengesahan RTRW dan rencana detail tata ruang (RDTR) akan membuka peluang investasi yang lebih luas di Jember, khususnya di sektor perumahan dan pertanian berkelanjutan.
“Kalau RTRW sudah disahkan, investor punya kejelasan wilayah untuk berinvestasi. Jember bisa mendapat dampak ekonomi yang luar biasa,” pungkasnya.
(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)